link wordpress me

Pages

Friday, November 8, 2013

Tahun baru Hijriah Vs Tahun baru Masehi



04 Nov 2013’

Dalam kesempatan ini saya akan bercerita tentang tahun baru islam atau bahasa islaminya tahun baru hijriah. Negara kita yang mempunyai 33 provinsi ini mayoritas penduduknya beragama islam dan yang menjadi presiden selalu Orang islam karena dominannya orang yang beragama islam, walaupun negara kita ini negara Pancasila di mana warga Indonesia harus menjunjung tinggi sikap toleransi seperti yang tertuang dalam simbol bineka tunggal ika. Tetapi sangat miris ketika kita melihat negara yang konon katanya mempunyai penduduk yang beragama islam terbesar di dunia ketika datangnya tahun baru hijriah tidak ada kemeriahan apapun tidak seperti tahun baru masehi yang di mana ada kemeriahan tersendiri seperti adanya pesta kembang api maupun berkumandangnya suara terompet di penjuru kota bahkan hampir di pelosok desa sangat meriah. Jika kita meneropong lebih jauh lagi apa perbedaan tahun baru hijriah dengan tahun baru masehi maka akan kita temukan perbedaan yang sangat signifikan yaitu di mana tahun baru hijriah di khususkan buat kaum muslim (orang yang beragam islam) di penjuru dunia sedangkan tahun baru masehi sebenarnya di khususkan buat kaum non muslim namun dengan akulturasi kebudayaan maka tahun baru masehi di rayakan bukan saja kaum yang non muslim namun kaum muslim pun ikut meriahkannya. Sungguh ironis ketika kita melihat seorang muslim tidak meriahkan tahun barunya sendiri yaitu tahun baru hijriah namun lebih condong ikut memeriahan tahun baru kaum lain (non islam). Saya pribadi sangat trenyuh dengan fakta yang ada di depan mata saya sendiri di mana kaum muslim sudah enggan memeriahkan tahun baru hijriah dan saya pun tidak bisa berkata apa-apa lagi dan timbul pertanyaan di benak diriku yaitu apa yang menjadikan tahun baru hijriah itu tidak seperti tahun baru masehi. Mungkin jika kita ingin tahu tentang mengapa tahun baru hijriah itu berbeda dengan tahun baru masehi, maka kita harus mempelajari lebih lanjut tentang hal tersebut. (tobe continue next weeks)